Khutbahpertama
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركته
إِنّالْحَمْدَلِلَّهِنَحْمَدُهُوَنَسْتَعِيْنُهُوَنَسْتَغْفِرُهُوَنَعُوْذُبِاللهِمِنْشُرُوْرِأَنْفُسِنَاوَسَيّئَاتِأَعْمَالِنَامَنْيَهْدِهِاللهُفَلاَمُضِلّلَهُ
وَمَنْيُضْلِلْفَلاَهَادِيَلَهُُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. امابعد
فَيَاآيُّهَا الْحأضِرُوْنَ الْكِرَامِ . اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا
تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Marilahkitatingkatkantakwakitakepada Allah dalamarti yang sebenar-benarnya, yaknimenjalankansemuaperintah Allah danmenjauhisemualarangan-Nya.
Suratali Imran ayat 190-191
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS.
Ali Imran: 190-191)
Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh
Pada ayat ke 190 surat Ali Imran, Allah menjelaskan kepada
kita bahwa sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Tanda-tanda
yang dimaksud adalah tanda-tanda kebesaran Allah, tanda-tanda keagungan Allah
dsb. Hal-hal yang sangat kecil saja, itu merupakan tanda-tanda kebesaranNya.
Misalnya, sebuah sel di dalam tubuh manusia yang sangat kecil mempunyai sebuah
sistem tersendiri yang sangat teratur yang tidak mungkin semua itu terjadi
begitu saja atau terjadi secara kebetulan. Apalagi sesuatu yang sangat besar
dan sangat hebat seperti penciptaan langit dan bumi, dan bergantinya malam dan
siang, itu semua tidak mungkin terjadi secara kebetulan, itu semua pasti ada
yang mengaturnya dan itu semua merupakan kebesaran Allah. Namun, tidak semua
menyadarinya, hanya orang-orang yang berakal-lah yang mampu menyadarinya.
Lalu pertanyaannya, siapakah orang-orang yang berakal itu?
Allah menjelaskan melalui ayat berikutnya yakni ayat 191. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Maksudnya adalah
orang-orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun, baik itu berdiri,
duduk ataupun berbaring. Dan orang-orang yang memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi. Memikirkan disini yaitu kita harus membuktikan bahwa dalam
penciptaan langit dan bumi ini sangat luar biasa dan tidak ada satupun manusia
atau teknologi secanggih apapun yang dapat melakukannya, dan ini membuktikan
kepada kita semua atas kebesaranNya. Kita sebagai manusia yang diberi akal
untuk berpikir seharusnya merenungkan hal ini. Manusia seharusnya tidak boleh
ada lagi keraguan di dalam hatinya tentang adanya Allah, Tuhan Pencipta Alam
Semesta.
Dan sepatutnya kita berdoa, "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami
dari siksa neraka." Di dalam doa ini kita sudah bersaksi akan
kebesaranNya, bahwa tidak ada sesuatupun yang sia-sia yang telah Dia ciptakan.
Dan sepatutnya juga kita berdoa agar dijauhkan dari siksa api neraka.
Ma’asyirolmusliminrohimakumulloh
Mungkin masih ada manusia yang menganggap bahwa ada “sesuatu”
yang Allah ciptakan itu tidak berguna. Ini merupakan pemikiran yang salah.
Contoh lalat, banyak orang yang berpikir bahwa lalat hanya dapat menimbulkan
penyakit saja, tapi hal ini sudah dibantah dengan tegas oleh Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasalam dalam sabdanya, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam
minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah
lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
lainnya terdapat obatnya. (HR. Bukhari, Ibn Majah dan Ahmad). Dan hadits ini
sudah dibuktikan kebenarannya oleh para dokter pada era abad 20-an, yang
sesungguhnya sudah dijelaskan oleh RasulNya pada sekitar 14 abad yang lalu.
Kita sebagai manusia yang diberi akal oleh Allah seharusnya
berpikir atas kebesaranNya. Dan sepatutnya manusia harus memiliki keyakinan
yang seutuhnya bahwa hanya Allah-lah, Tuhan yang patut disembah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ
وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbahkedua
الْحَمْدُ لِلَّه,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا
كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. امابعد
فَيَاآيُّهَا الْحأضِرُوْنَ الْكِرَامِ . اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا
تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ
مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدْيتَنا ، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ
رَحْمة ، إِنّكَ أنتَ الوَّهابُ رَبَّنَا
لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ
أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالأَبْصَارِ ،
ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar